Nutrisionis: “Picky eater” beri dampak buruk pada tumbuh kembang anak

Nutrisionis: “Picky eater” beri dampak buruk pada tumbuh kembang anak

Nutrisionis: “Picky eater” beri dampak buruk pada tumbuh kembang anak

Seiring dengan perkembangan zaman, gaya hidup masyarakat semakin beragam. Salah satu trend yang semakin populer adalah pola makan yang selektif atau yang biasa disebut “picky eater”. Picky eater adalah istilah yang digunakan untuk anak-anak yang sangat memilih makanan dan sulit untuk menerima makanan baru.

Meskipun terlihat sepele, kebiasaan makan picky eater dapat memberikan dampak buruk pada tumbuh kembang anak. Hal ini dikarenakan anak yang picky eater cenderung mengonsumsi makanan yang kurang bergizi dan tidak seimbang. Nutrisi yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak seperti protein, vitamin, dan mineral dapat terganggu karena anak lebih memilih makanan yang kurang sehat seperti makanan cepat saji atau makanan ringan yang tinggi gula dan lemak.

Selain itu, picky eater juga rentan mengalami gangguan kesehatan seperti kekurangan zat besi, vitamin D, dan kalsium. Kekurangan zat-zat tersebut dapat berdampak pada kekebalan tubuh anak dan pertumbuhan tulang yang optimal. Hal ini dapat menyebabkan anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan berisiko mengalami pertumbuhan yang terhambat.

Untuk itu, penting bagi orang tua untuk membantu anak mengatasi kebiasaan makan picky eater. Beberapa tips yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan contoh pola makan yang sehat, melibatkan anak dalam memilih dan menyiapkan makanan, serta memberikan pilihan makanan yang beragam dan seimbang.

Selain itu, konsultasikan juga dengan nutrisionis atau dokter gizi untuk mendapatkan saran yang tepat mengenai pola makan yang sesuai dengan kebutuhan anak. Dengan memberikan perhatian dan dukungan yang tepat, diharapkan anak dapat mengembangkan kebiasaan makan yang sehat dan optimal untuk tumbuh kembangnya.