Jam tangan pintar atau smartwatch semakin populer di kalangan masyarakat modern. Selain dapat digunakan sebagai alat pelacak aktivitas fisik dan kesehatan, smartwatch juga dapat digunakan untuk menerima notifikasi dari smartphone dan berbagai fitur pintar lainnya. Namun, perlu diwaspadai bahwa dalam membuat smartwatch, terdapat bahan kimia yang dapat berdampak negatif pada kesehatan pengguna.
Salah satu bahan kimia yang sering digunakan dalam pembuatan tali jam tangan pintar adalah polimer sintetis seperti poliuretan atau polivinil klorida. Bahan kimia ini dapat menyebabkan iritasi pada kulit, terutama bagi orang yang memiliki kulit sensitif atau alergi. Selain itu, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa bahan kimia tersebut dapat menyebabkan gangguan hormonal dan bahkan kanker pada jangka panjang.
Untuk menghindari efek negatif dari bahan kimia pada tali jam tangan pintar, sebaiknya memilih produk yang terbuat dari bahan alami seperti kulit atau karet yang ramah lingkungan. Pastikan juga untuk membersihkan tali jam tangan secara teratur agar mengurangi risiko iritasi pada kulit.
Selain itu, sebaiknya juga menghindari penggunaan jam tangan pintar terlalu lama, terutama saat tidur atau saat beraktivitas fisik yang membuat tali jam tangan terpapar keringat. Keringat dapat membuat bahan kimia pada tali jam tangan meresap ke dalam kulit dan menyebabkan iritasi atau reaksi alergi.
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan dan lingkungan, produsen jam tangan pintar diharapkan dapat mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dalam produk mereka. Konsumen juga diharapkan untuk lebih selektif dalam memilih produk jam tangan pintar yang aman dan ramah lingkungan. Dengan demikian, penggunaan smartwatch dapat memberikan manfaat tanpa menimbulkan risiko kesehatan yang tidak diinginkan.