Wanita dengan pasangan ADHD berisiko alami depresi
Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa wanita yang memiliki pasangan dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami depresi. ADHD adalah gangguan neurobiologis yang umum terjadi pada anak-anak dan dapat berlanjut hingga usia dewasa. Gangguan ini ditandai dengan gejala seperti hiperaktivitas, impulsivitas, dan kesulitan berkonsentrasi.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Psychiatry Research ini melibatkan 100 wanita yang memiliki pasangan dengan ADHD dan 100 wanita yang memiliki pasangan tanpa gangguan tersebut. Para peneliti menemukan bahwa wanita yang memiliki pasangan dengan ADHD memiliki tingkat depresi yang lebih tinggi daripada wanita yang memiliki pasangan tanpa ADHD.
Ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan hubungan antara ADHD pada pasangan dan risiko depresi pada wanita. Salah satunya adalah stres yang dialami wanita karena harus menghadapi gejala ADHD pasangannya, seperti kesulitan dalam mengatur waktu atau impulsivitas. Wanita juga mungkin merasa terbebani dengan tanggung jawab tambahan dalam menjaga kestabilan hubungan dan keluarga.
Selain itu, hubungan yang konflik dengan pasangan yang memiliki ADHD juga dapat berkontribusi pada risiko depresi wanita. Komunikasi yang buruk, kesulitan dalam menyelesaikan masalah, dan perasaan kesepian dapat mempengaruhi kesejahteraan mental wanita.
Untuk mengatasi risiko depresi pada wanita yang memiliki pasangan dengan ADHD, penting bagi pasangan tersebut untuk bekerja sama dalam mengelola gejala ADHD. Terapi berbasis bukti seperti konseling pasangan atau terapi perilaku kognitif dapat membantu mengatasi konflik dan meningkatkan komunikasi di dalam hubungan.
Selain itu, penting juga bagi wanita tersebut untuk menjaga kesehatan mental mereka sendiri dengan cara merawat diri dan mencari dukungan dari keluarga atau teman-teman. Mengidentifikasi dan mengelola stres serta mencari bantuan dari profesional kesehatan mental juga dapat membantu mengurangi risiko depresi.
Dengan kesadaran akan risiko depresi yang lebih tinggi pada wanita yang memiliki pasangan dengan ADHD, diharapkan para pasangan dapat bekerja sama dalam menjaga kesehatan mental mereka dan menciptakan hubungan yang sehat dan bahagia. Semoga dengan upaya bersama, wanita tersebut dapat mengatasi depresi dan meraih kesejahteraan mental yang lebih baik.