Mendengkur adalah suara yang dihasilkan saat seseorang sedang tidur yang disebabkan oleh getaran pada jaringan leher. Meskipun mendengkur mungkin terdengar lucu atau menggemaskan bagi sebagian orang, namun sebenarnya bisa menjadi tanda bahaya terutama pada anak-anak.

Anak-anak yang sering mendengkur mungkin mengalami gangguan tidur yang disebut sebagai sleep-disordered breathing (SDB). Gangguan ini dapat mencakup berbagai kondisi mulai dari napas pendek saat tidur hingga sleep apnea, di mana anak menghentikan napasnya selama beberapa detik saat tidur.

SDB pada anak dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan pertumbuhan, masalah perilaku dan konsentrasi, serta gangguan tidur. Selain itu, SDB juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes pada masa dewasa.

Penyebab SDB pada anak bisa bermacam-macam, mulai dari obesitas, alergi, hingga kelainan struktural pada saluran napas. Mendengkur merupakan salah satu gejala yang sering terjadi pada anak dengan SDB, sehingga penting bagi orangtua untuk memperhatikan kondisi tidur anak mereka.

Jika anak Anda sering mendengkur atau terlihat sulit bernapas saat tidur, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin juga pemeriksaan tidur untuk mengetahui penyebab dari SDB.

Pengobatan untuk SDB pada anak bisa bervariasi tergantung pada penyebabnya. Beberapa metode pengobatan yang umum meliputi perubahan gaya hidup seperti menurunkan berat badan, penggunaan alat bantu tidur seperti CPAP (Continuous Positive Airway Pressure), hingga tindakan bedah jika diperlukan.

Dalam kasus yang lebih serius, SDB pada anak dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengenali gejala SDB pada anak dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan.

Mendengkur mungkin terdengar sepele, namun bisa menjadi sinyal bahaya jika terjadi pada anak. Jangan biarkan masalah SDB mengganggu kesehatan dan kualitas tidur anak Anda. Jaga kesehatan anak dengan memperhatikan pola tidur dan segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala yang mencurigakan. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.