Kemenkes: Diagnosis tepat tekan risiko penyakit migrain

Kemenkes: Diagnosis tepat tekan risiko penyakit migrain

Migrain adalah salah satu jenis sakit kepala yang cukup umum terjadi dan dapat menimbulkan gangguan dalam aktivitas sehari-hari. Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), migrain dapat terjadi pada siapa saja, namun lebih sering dialami oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki.

Untuk mendiagnosis migrain dengan tepat dan menekan risiko penyakit ini, Kemenkes menyarankan agar kita mengenali gejala-gejala yang biasanya muncul sebelum serangan migrain datang. Beberapa gejala yang bisa muncul sebelum serangan migrain adalah aura visual, rasa lemas, sensitif terhadap cahaya, suara, atau bau tertentu, serta mual dan muntah.

Selain itu, Kemenkes juga menekankan pentingnya menjaga pola hidup sehat sebagai upaya pencegahan penyakit migrain. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain adalah dengan menghindari faktor pemicu migrain seperti stress, kurang tidur, konsumsi makanan yang mengandung MSG atau kafein, serta menjaga pola makan yang sehat dan teratur.

Selain itu, melakukan olahraga secara teratur, mengelola stres dengan baik, dan menjaga pola tidur yang cukup juga merupakan langkah-langkah penting dalam mencegah penyakit migrain. Selain itu, berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan jika sering mengalami migrain juga sangat dianjurkan untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan dan diagnosis yang tepat, diharapkan risiko penyakit migrain dapat diminimalisir dan kita dapat tetap menjalani aktivitas sehari-hari tanpa gangguan yang berlebihan. Kemenkes terus mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan otak dan mengenali gejala-gejala migrain dengan tepat. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menjadi motivasi bagi kita semua untuk hidup lebih sehat.