Dokter ungkap perbedaan alergi susu dan intoleransi laktosa pada anak

Dokter ungkap perbedaan alergi susu dan intoleransi laktosa pada anak

Alergi susu dan intoleransi laktosa adalah dua kondisi yang sering kali disalahartikan sebagai satu sama lain. Namun, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal gejala, penyebab, dan pengelolaan.

Dokter spesialis anak, Dr. Sarah, menjelaskan bahwa alergi susu adalah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap protein dalam susu sapi, sedangkan intoleransi laktosa adalah ketidakmampuan tubuh untuk mencerna gula susu (laktosa) karena kekurangan enzim laktase.

Gejala alergi susu pada anak umumnya meliputi ruam kulit, gatal-gatal, muntah, diare, dan bahkan sesak napas. Sementara itu, gejala intoleransi laktosa biasanya berupa kembung, gas, diare, dan mual setelah mengonsumsi produk susu.

Untuk mendiagnosis kedua kondisi ini, dokter biasanya akan melakukan tes darah atau tes pernapasan untuk alergi susu, serta tes hidrogen napas untuk intoleransi laktosa. Setelah didiagnosis, pengelolaan kedua kondisi ini pun berbeda. Pada alergi susu, anak perlu menghindari konsumsi susu dan produk susu lainnya, sementara pada intoleransi laktosa, anak bisa mengonsumsi produk susu yang rendah laktosa atau menggunakan suplemen enzim laktase.

Dr. Sarah juga menekankan pentingnya berkonsultasi dengan dokter sebelum menentukan pengobatan atau diet anak yang menderita alergi susu atau intoleransi laktosa. Konsultasi dengan dokter akan membantu orangtua memahami kondisi anak secara lebih baik dan mendapatkan pengelolaan yang tepat.

Dengan memahami perbedaan antara alergi susu dan intoleransi laktosa, orangtua diharapkan dapat memberikan perawatan yang sesuai untuk anak mereka dan mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut. Semoga informasi ini bermanfaat bagi semua orangtua yang memiliki anak dengan masalah alergi susu atau intoleransi laktosa.