Diabetes adalah salah satu penyakit yang sangat umum di Indonesia, dengan jumlah penderita yang terus meningkat setiap tahun. Penyakit ini dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan dan memerlukan perawatan yang teratur untuk menjaga kondisi tubuh tetap stabil. Namun, apa yang sering diabaikan adalah hubungan antara gangguan kesehatan mental dan diabetes.
Gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan dapat memperburuk kondisi diabetes seseorang. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang dengan diabetes yang juga menderita gangguan kesehatan mental memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami komplikasi kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung, stroke, dan kerusakan saraf.
Salah satu alasan mengapa gangguan kesehatan mental dapat memperburuk kondisi diabetes adalah karena stres yang dialami oleh penderita. Stres dapat meningkatkan kadar gula darah dan menyebabkan perubahan pola makan dan aktivitas fisik yang tidak sehat. Selain itu, orang yang mengalami depresi atau kecemasan cenderung kurang memperhatikan perawatan diri mereka, seperti mengontrol kadar gula darah secara teratur atau mengikuti diet yang sehat.
Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi dokter untuk melakukan skrining kesehatan mental pada pasien diabetes mereka secara teratur. Jika ditemukan adanya gangguan kesehatan mental, dokter dapat merujuk pasien ke psikolog atau psikiater untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Selain itu, dokter juga perlu memberikan edukasi kepada pasien tentang pentingnya menjaga kesehatan mental mereka dan cara-cara untuk mengelola stres dengan baik.
Dengan memperhatikan kesehatan mental pasien diabetes, dokter dapat membantu mencegah komplikasi yang lebih serius dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Jadi, jangan abaikan gangguan kesehatan mental Anda jika Anda menderita diabetes. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan terus jaga kesehatan secara keseluruhan.