Bogor merupakan salah satu kota di Indonesia yang terkenal dengan julukan “Kota Hujan”. Julukan ini tidak diberikan begitu saja, melainkan memiliki sejarah panjang di baliknya.
Sejarah di balik julukan “Kota Hujan” bagi Bogor bermula dari letak geografis kota ini. Bogor terletak di dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 265 meter di atas permukaan laut. Letaknya yang berada di antara Pegunungan Salak dan Gunung Gede membuat udara di Bogor cukup sejuk dan lembab. Kondisi ini menyebabkan Bogor sering diguyur hujan sepanjang tahun, bahkan hampir setiap hari.
Keadaan ini dimulai sejak zaman kolonial Belanda, ketika Bogor menjadi tempat peristirahatan bagi para pejabat Belanda yang ingin menikmati udara segar dan alam yang hijau. Pada masa itu, Bogor dikenal dengan nama Buitenzorg yang berarti “tanpa kekhawatiran”. Hujan yang sering turun di Bogor juga menjadikan kota ini subur dan hijau dengan berbagai taman dan kebun yang indah.
Selain itu, keberadaan Kebun Raya Bogor juga turut memperkuat julukan “Kota Hujan” bagi Bogor. Kebun Raya Bogor merupakan salah satu kebun botani terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1817 oleh Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles. Kebun ini menjadi tempat penelitian dan konservasi berbagai jenis tumbuhan yang tumbuh di Indonesia maupun mancanegara. Hujan yang sering turun di Bogor membuat tanaman di Kebun Raya Bogor tumbuh subur dan melimpah.
Julukan “Kota Hujan” bagi Bogor juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan udara segar dan hijau yang ada di kota ini. Bogor menawarkan berbagai tempat wisata alam yang menakjubkan seperti Gunung Salak, Curug Cibereum, dan Kuntum Nurseries yang menawarkan keindahan alam dan udara sejuk yang menyegarkan.
Dengan sejarah panjang di balik julukan “Kota Hujan” ini, Bogor memang layak menjadi destinasi wisata yang menarik bagi siapa pun yang ingin merasakan keindahan alam dan udara segar yang ada di kota ini. Jadi, jangan ragu untuk mengunjungi Bogor dan merasakan pesonanya sendiri!